"Kamu...bahagia?
"Sangat amat bahagia, Terimakasih sudah menghadirkan malaikat kecil untukku.Menjadikanku seorang lelaki yang benar dipanggil AYAH."Dan sebuah kecupan manis mendarat di kening.
Sontak air mata berlinang, senang telah membuatnya bahagia,aku pun juga.
Senangnya yang sudah menyandang gelar Ayah.Seperti anak kecil yang mendapat maninan baru.Sepertinya dialah yang paling tau kemauan bayinya.Seolah dia yang paling mengerti dan paling bisa mengurus bayi.Dari gantiin popok, ikut begadang .Gak nyangka dia bisa mandiin bayi.Kalau saya mah jangan ditanya, secara anak pertama udah biasa (sombong dikit).Yang belum bisa dia lakukan cuma membedong.Tiap pagi diajak berjemur, diurut pakai baby oil.Pokonya...cuma dia yang paling bisa dan mengerti.Hadeww......iya iya....
Masih ingat perjalanan kehamilan 9bulan yang lalu.Tanpanya mungkin aku tak kuat.Tempat dimana aku berkeluh kesah dari semua rasa.Dia masih sabar saja menghadapi tingkahku yang aneh aneh.
Suatu yang luar biasa untuk kami.Pernikahan yang baru beberapa minggu namun kami sudah diberi kepercayaan untuk belajar menjadi orang tua.
Sempat pesimis bila ingat kejadian waktu itu.Saat aku pulang kampung (waktu masih kerja) dalam keadaan batuk yang tak kunjung sembuh.Mamak menyarankan untuk urut, mungkin itu kaget .Oke lah saya menurut.Sudah berobat dan minum berbagai macam obat batuk namun hasilnya sama.
Konon dari cerita nenek, tukang urut yang rencananya mau saya datangi adalah anak tukang urut yang dulu waktu kecil pernah urut saya (alamak..ribet amat).Dari hasil urutan itu emang bener batuknya jadi hilang.Tapi ada yang menggangu pikiran sepulang darisana.Menurut beliau saya akan sulit untuk mempunyai keturunan.Jikapun bisa , hanya satu dan seorang anak laki laki.Duh...Gusti...kuk bisa begitu? Antara percaya dan tidak tetap menganggu ketentraman hati.
Tanggal 25 11 14, saya minta diantar ke bidan.Tak biasanya telat haid hampir seminggu.Dan benar, alhamdulillah +."Seneng? Bahagia? Tanyaku padanya. "Tentu saja"jawabnya
Rona bahagia memang terpancar diwajahnya.
Pantesan aje seneng makan mangga muda di colekin sama garam.Untung poon mangga mertua mau berbuah lebat.Tetangga sama mertua bilang, "jangan jangan isi?Dengan santai saya jawab "isi gak isi emang saya doyan sama yang kecut kecut (mangga muda maksudnya).
Trimester pertama adalah saat saat dimana keanehan mulai terjadi.Sering mual dan muntah.Tak bisa makan nasi, baru tiga suap sudah neg.Tiap magrib mual muntah.Pengen makan baso, cuma dimakan kuahnya.Pengen makan mie kuah dimakan sedikit.Pokonya setiap kali pengen makan sesuatu yang tadinya nafsu menggebu jadi hanya icip icip.Sabar menghadapi segala kemauan saya.Sabar nemenin saya makan.
Konon hamil harus makan 2x lebih banyak dari biasanya.Tapi saya belum bisa.Bukanya naik malah berat badan turun.Dia tetap menyemangati saya untuk makan yang banyak.Minum susu dan vitamin.
Sejak sebelum menikah, dia memang berkeinginan anak pertama adalah perempuan.Padahal kebanyakan orang berkeinginan sebaliknya.Menurutnya, anak perempuan lebih bisa ngemong.Setelah mengetahui saya hamil, harapan untuk mendapatkan anak perempuan semakin kuat.Ia pun bernazar jika kelak lahir perempuan maka ia akan mencukur bersih rambutnya.Jika laki laki hanya akan dipotong seperti biasa.Hampir 6 bulan ia memanjangkan rambutnya.Banyak yang membujuk untuk memotong tapi tetep kekeuh dengan keinginanya itu.
Raut sedih dan sedikit kecewa saat kebanyakan orang mengatakan bahwa debay yang saya kandung adalah laki laki.Tapi ia tetap berkata "tak apa engkau laki laki atau perempuan yang penting sehat, menjadi anak yang soleh dan anak yang pemberani"sambil mengecup dan mengelus perut saya.
Kebalikanya saat ada seorang saja yang mengatakan kalau calon anaknya adalah perempuan, begitu riang wajahnya dan lebar senyumnya.Satu satunya keponakan perempuan saya memberikan baju kesayanganya, katanya untuk anaknya mba Lina.
"Lha...kan belum tau anaknya mba lina cewe apa cowo"begitu ibunya bercerita.
Seyakin itukah keponakan saya?Suami pun tambah yakin kalau anaknya bakalan perempuan setelah mendengar cerita dari bulek.
Sebagai calon ortu baru kami berusaha memberikan yang terbaik untuk calon debay.Suami sangat peduli dengan asupan nutrisi.Saya tak boleh lupa minum susu dan vitamin.Lebih sering membelikan buah terutama buah yang disunahkan Rasul, seperti pear , kelapa muda (terutama airnya)dan apel.Sering mengajak ngobrol calon anaknya, padahal yang di tatapnya adalah perut buncit.Sering tertawa sendiri saat omonganya ditanggapi dengan gerakan gerkan aktif calon anaknya.Saya hanya bisa tersenyum melihat kelakuanya.
Hamil memang aneh...buah atau makananan yang biasanya tidak saya suka malah disukai.Seperti pepaya dan pisang, dua buah ini jarang saya memakanya.Mau makan pakai sambel bawang tapi hanya buatan mertua.Biasanya tak suka bala bala (bakwan) jadi kepengen banget makan nasi anget pake bala bala.Entahlah....
Banyak orang menasehati dari yang masuk akal dan tidak.Ada yang menyarankan untuk banyak banyak membaca Qur'an dan Alhamdulillah debaynya seneng saat diajak ngaji.Bisa diajak sampai khatam.Di suruh menghafal Asmaul Husna.Padahal semasa sekolah dulu, boro boro hafal.Banyak banyak sholawat.Ternyata kehamilan mampu menyemangati untuk belajar.
Hamil pertama ini maunya gak jauh jauh dari suami.Entah ini emang dasar emaknya ganjen atau bawaan debaynya.Suami malam malam nyari jangkrik di ladang sebelah rumah, saya merengek ikut.Walau sudah dilarang mertua tetep saja ngintilin suami.Ada yang bilang gak boleh bunuh binantang ditakutkan nanti anaknya lahir cacat.Bodo amat lah...kata saya mah walau kadang juga kepikiran.Toh...jangkriknya juga dimakan kuk, berprotein tinggi pula.Ala...ngomong sama nyarinya aja yang seneng tapi kalau makan... gak mau saya.
Banyak yang bilang kalau anak kami bakalan nritip ( suka maen).Gimana tidak...saat suami mencari belalang, saya gak boleh ketinggalan.Ya..tiap sore hari saya mengajak suami mencari belalang di ladang sebrang rumah.Walaupun tak seberapa yang saya dapat tapi rasa bahagia banyak saya dapatkan.
Saat musim hujan sungai sungai pun banjir.Wah...ini kesempatan begitu kata suami saya.Entah kesempatan apa saya tak mengerti.Emang saat hamil saya suka banget sama wader (ikan kali).Nah...ini ternyata kesempatan untuk memenuhi kesukaan istrinya.Sore hari sehabis hujan deras berbekal jaring,dia mengajak saya ke salah satu bendungan sungai terdekat.Sedikit gerimis, hamil lima bulan bukan halangan untuk ikut ke kali, walau pastinya ortu melarang.Woow...dengan tenang saya menunggu di pinggiran kali sambil membawa plastik.Suami dengan gesit menjaring wader di pinggir bendungan.Tak disangaka dapat banyak juga.Makin senang lah saya dan juga yang didalam perut.Dia bergerak gerak solah ingin ikut ayahnya menjaring ikan.
Entah kenapa saat di dekat sungai mendengar gemricik air debaynya jadi anteng.Namun saat kehamilan menginjak 7 bulan kami berjanji tak akan mengajaknya main di sungai sampai dia lahir dan bisa berjalan.Ok....kami bertiga sepakat.
Namun sang ayah ternyata mengingkari.Usia kandungan jalan 9 bulan si ayah kumat hobi mancingnya.Padahal tau sendiri kan, banyak orang bilang, gak boleh mancing saat istri hamil .Bisa bisa nanti anaknya lahir dengan bibir sumbing.Saya biasa saja kalau dia mau ke suangai gak ikut gak tak apa, toh saya mau masak buat buka.Tapi entah kenapa biasanya anteng kalau diajak masak tapi ini perut kuk rasanya panas dan sakit.Saya sudah sms menyuruh ayahnya pulang kalau debaynya ngambek ngambek.Mungkin suami tak percaya karena tak kunjung pulang juga.Padahal saya udah nangis nangis nahan sakit.Sambil menahan sakit saya menyusul suami kesungai, tenang gak jauh kuk dari rumah.Eh...ternyata yang disusul malah pulang lewat lain jalan.Alhasil saya yang disusul.Dan...akhirnya saya nungguin suami mancing.Bener bener aneh...karena rasa sakitnya hilang, debaynya jadi anteng dan tenang.Ckckc....anake si sur.Jadi tiap suami mancing saya ikut beserta perut gendut.Masa bodo sama omongan orang, toh...kami percaya Allah pasti memberikan yang terbaik.
Dan saat yang ditunggu pun tiba.Semua orang penasaran dengan kebotakan suami saya.Alhamdulillah sesuai dengan keinginannya.Lahir bayi perempuan yang sehat dan gemuk.Namun entah ini peringatan atau apa sebelum sempat mencukur si ayah jatuh dari motor dalam perjalanan ke RSUD mengurus admministrasi.Sepulang menyelesaiakn administrasi, ayah menyempatkan mencukur sambil menahan rasa sakit.