Kamis, 17 Desember 2015

Makin Gemes

Sudah lima bulan.
Alhamdulillah...dia semakin lincah, lucu dan menggemaskan.Semoga kesehatan selalu dilimpahkan untuknya.Doa doa terbaik selalu melucur untuknya.

Saat sibuk menyiapkan perlengkapan mandi, si gendut ku biarkan bermain di kasur kesayanganya.Biasalah rempong kalau dia mau mandi, dari air hangat, sabun dan baju kudu siap."Ya..Allah...anaku..."teriakku.Gendutku sudah tengkurap.Ini dia yang mamak dan ayah tunggu- tunggu, kamu bisa tengkurap sendiri.Alhamdulillah....moment ini tak boleh terlewatkan.Dengan sigap aku mengabadiakan pose tengkurap pertamanya yang tanpa celana itu.Lucu, sambil senyum senyum liat emaknya seneng.4 bulan kurang 6 hari dia sudah bisa tengkurap sendiri.

Saat teman teman seusianya masih bersantai santai, pelangi kecilku sudah bekerja keras.Menantang dirinya untuk bergerak dengan lincah.Setiap hari selalu saja ada yang tambah darinya walau sepertinya berat badanya sedikit berkurang.

Diusianya yang baru lima bulan dia sudah belajar merangkak.Lucu sekali tingkah polahnya.Seenaknya sendiri membalikkan badan dari telentang ke tengkurap dan telentang lagi.Pose sudah seperti mau merangkak tapi niat hati maju kedepan hasilnya mundur.Banyak yang bilang kalau mundur nanti cepat bisa duduknya.

Kalau kata mamak dia sudah bisa "ngongkok".Alhamdulillah sekarang sedikit demi sedikit sudah mau maju.Kasihan saat dia mencoba maju tapi kakinya belum kuat kedepan alhasil dadanya yang dihantamkan kedepan.

Sejak dia bisa tengkurap kalu tidurpun dia lebih suka tengkurap.Kalau dibalikin telentang bakalan nangis .Gayanya udah mirip orang dewasa.Tidur kadang miring sambil meluk guling.Yaampun...anake Ayah Icun... Saat mau tidur posisi kepala sama dengan emak dan ayahnya namun nanti bisa berubah.

Semoga sehat selalu ya sayangku.

Rabu, 19 Agustus 2015

UNTUKMU

"Kamu...bahagia?
"Sangat amat bahagia, Terimakasih sudah menghadirkan malaikat kecil untukku.Menjadikanku seorang lelaki yang benar dipanggil AYAH."Dan sebuah kecupan manis mendarat di kening.
Sontak air mata berlinang, senang telah membuatnya bahagia,aku pun juga.
Senangnya yang sudah menyandang gelar Ayah.Seperti anak kecil yang mendapat maninan baru.Sepertinya dialah yang paling tau kemauan bayinya.Seolah dia yang paling mengerti dan paling bisa mengurus bayi.Dari gantiin popok, ikut begadang .Gak nyangka dia bisa mandiin bayi.Kalau saya mah jangan ditanya, secara anak pertama udah biasa (sombong dikit).Yang belum bisa dia lakukan cuma membedong.Tiap pagi diajak berjemur, diurut pakai baby oil.Pokonya...cuma dia yang paling bisa dan mengerti.Hadeww......iya iya....
Masih ingat perjalanan kehamilan 9bulan yang lalu.Tanpanya mungkin aku tak kuat.Tempat dimana aku berkeluh kesah dari semua rasa.Dia masih sabar saja menghadapi tingkahku yang aneh aneh.
Suatu yang luar biasa untuk kami.Pernikahan yang baru beberapa minggu namun kami sudah diberi kepercayaan untuk belajar menjadi orang tua.
Sempat pesimis bila ingat kejadian waktu itu.Saat aku pulang kampung (waktu masih kerja) dalam keadaan batuk yang tak kunjung sembuh.Mamak menyarankan untuk urut, mungkin itu kaget .Oke lah saya menurut.Sudah berobat dan minum berbagai macam obat batuk namun hasilnya sama.
Konon dari cerita nenek, tukang urut yang rencananya mau saya datangi adalah anak tukang urut yang dulu waktu kecil pernah urut saya (alamak..ribet amat).Dari hasil urutan itu emang bener batuknya jadi hilang.Tapi ada yang menggangu pikiran sepulang darisana.Menurut beliau saya akan sulit untuk mempunyai keturunan.Jikapun bisa , hanya satu dan seorang anak laki laki.Duh...Gusti...kuk bisa begitu? Antara percaya dan tidak tetap menganggu ketentraman hati.
Tanggal 25 11 14, saya minta diantar ke bidan.Tak biasanya telat haid hampir seminggu.Dan benar, alhamdulillah +."Seneng? Bahagia? Tanyaku padanya. "Tentu saja"jawabnya
Rona bahagia memang terpancar diwajahnya.
Pantesan aje seneng makan mangga muda di colekin sama garam.Untung poon mangga mertua mau berbuah lebat.Tetangga sama mertua bilang, "jangan jangan isi?Dengan santai saya jawab "isi gak isi emang saya doyan sama yang kecut kecut (mangga muda maksudnya).
Trimester pertama adalah saat saat dimana keanehan mulai terjadi.Sering mual dan muntah.Tak bisa makan nasi, baru tiga suap sudah neg.Tiap magrib mual muntah.Pengen makan baso, cuma dimakan kuahnya.Pengen makan mie kuah dimakan sedikit.Pokonya setiap kali pengen makan sesuatu yang tadinya nafsu menggebu jadi hanya icip icip.Sabar menghadapi segala kemauan saya.Sabar nemenin saya makan.
Konon hamil harus makan 2x lebih banyak dari biasanya.Tapi saya belum bisa.Bukanya naik malah berat badan turun.Dia tetap menyemangati saya untuk makan yang banyak.Minum susu dan vitamin.
Sejak sebelum menikah, dia memang berkeinginan anak pertama adalah perempuan.Padahal kebanyakan orang berkeinginan sebaliknya.Menurutnya, anak perempuan lebih bisa ngemong.Setelah mengetahui saya hamil, harapan untuk mendapatkan anak perempuan semakin kuat.Ia pun bernazar jika kelak lahir perempuan maka ia akan mencukur bersih rambutnya.Jika laki laki hanya akan dipotong seperti biasa.Hampir 6 bulan ia memanjangkan rambutnya.Banyak yang membujuk untuk memotong tapi tetep kekeuh dengan keinginanya itu.
Raut sedih dan sedikit kecewa saat kebanyakan orang mengatakan bahwa debay yang saya kandung adalah laki laki.Tapi ia tetap berkata "tak apa engkau laki laki atau perempuan yang penting sehat, menjadi anak yang soleh dan anak yang pemberani"sambil mengecup dan mengelus perut saya.
Kebalikanya saat ada seorang saja yang mengatakan kalau calon anaknya adalah perempuan, begitu riang wajahnya dan lebar senyumnya.Satu satunya keponakan perempuan saya memberikan baju kesayanganya, katanya untuk anaknya mba Lina.
"Lha...kan belum tau anaknya mba lina cewe apa cowo"begitu ibunya bercerita.
Seyakin itukah keponakan saya?Suami pun tambah yakin kalau anaknya bakalan perempuan setelah mendengar cerita dari bulek.
Sebagai calon ortu baru kami berusaha memberikan yang terbaik untuk calon debay.Suami sangat peduli dengan asupan nutrisi.Saya tak boleh lupa minum susu dan vitamin.Lebih sering membelikan buah terutama buah yang disunahkan Rasul, seperti pear , kelapa muda (terutama airnya)dan apel.Sering mengajak ngobrol calon anaknya, padahal yang di tatapnya adalah perut buncit.Sering tertawa sendiri saat omonganya ditanggapi dengan gerakan gerkan aktif calon anaknya.Saya hanya bisa tersenyum melihat kelakuanya.
Hamil memang aneh...buah atau makananan yang biasanya tidak saya suka malah disukai.Seperti pepaya dan pisang, dua buah ini jarang saya memakanya.Mau makan pakai sambel bawang tapi hanya buatan mertua.Biasanya tak suka bala bala (bakwan) jadi kepengen banget makan nasi anget pake bala bala.Entahlah....
Banyak orang menasehati dari yang masuk akal dan tidak.Ada yang menyarankan untuk banyak banyak membaca Qur'an dan Alhamdulillah debaynya seneng saat diajak ngaji.Bisa diajak sampai khatam.Di suruh menghafal  Asmaul Husna.Padahal semasa sekolah dulu, boro boro hafal.Banyak banyak sholawat.Ternyata kehamilan mampu menyemangati untuk belajar.
Hamil pertama ini maunya gak jauh jauh dari suami.Entah ini emang dasar emaknya ganjen atau bawaan debaynya.Suami malam malam nyari jangkrik di ladang sebelah rumah, saya merengek ikut.Walau sudah dilarang mertua tetep saja ngintilin suami.Ada yang bilang gak boleh bunuh binantang ditakutkan nanti anaknya lahir cacat.Bodo amat lah...kata saya mah walau kadang juga kepikiran.Toh...jangkriknya juga dimakan kuk, berprotein tinggi pula.Ala...ngomong sama nyarinya aja yang seneng tapi kalau makan... gak mau saya.
Banyak yang bilang kalau anak kami bakalan nritip ( suka maen).Gimana tidak...saat suami mencari belalang, saya gak boleh ketinggalan.Ya..tiap sore hari saya mengajak suami mencari belalang di ladang sebrang rumah.Walaupun tak seberapa yang saya dapat tapi rasa bahagia banyak saya dapatkan.
Saat musim hujan sungai sungai pun banjir.Wah...ini kesempatan begitu kata suami saya.Entah kesempatan apa saya tak mengerti.Emang saat hamil saya suka banget sama wader (ikan kali).Nah...ini ternyata kesempatan untuk memenuhi kesukaan istrinya.Sore hari sehabis hujan deras berbekal jaring,dia mengajak saya ke salah satu bendungan sungai terdekat.Sedikit gerimis, hamil lima bulan bukan halangan untuk ikut ke kali, walau pastinya ortu melarang.Woow...dengan tenang saya menunggu di pinggiran kali sambil membawa plastik.Suami dengan gesit menjaring wader di pinggir bendungan.Tak disangaka dapat banyak juga.Makin senang lah saya dan juga yang didalam perut.Dia bergerak gerak solah ingin ikut ayahnya menjaring ikan.
Entah kenapa saat di dekat sungai mendengar gemricik air debaynya jadi anteng.Namun saat kehamilan menginjak 7 bulan kami berjanji tak akan mengajaknya main di sungai sampai dia lahir dan bisa berjalan.Ok....kami bertiga sepakat.
Namun sang ayah ternyata mengingkari.Usia kandungan jalan 9 bulan si ayah kumat hobi mancingnya.Padahal tau sendiri kan, banyak orang bilang, gak boleh mancing saat istri hamil .Bisa bisa nanti anaknya lahir dengan bibir sumbing.Saya biasa saja kalau dia mau ke suangai gak ikut gak tak apa, toh saya mau masak buat buka.Tapi entah kenapa biasanya anteng kalau diajak masak tapi ini perut kuk rasanya panas dan sakit.Saya sudah sms menyuruh ayahnya pulang kalau debaynya ngambek ngambek.Mungkin suami tak percaya karena tak kunjung pulang juga.Padahal saya udah nangis nangis nahan sakit.Sambil menahan sakit saya menyusul suami kesungai, tenang gak jauh kuk dari rumah.Eh...ternyata yang disusul malah pulang lewat lain jalan.Alhasil saya yang disusul.Dan...akhirnya saya nungguin suami mancing.Bener bener aneh...karena rasa sakitnya hilang, debaynya jadi anteng dan tenang.Ckckc....anake si sur.Jadi tiap suami mancing saya ikut beserta perut gendut.Masa bodo sama omongan orang, toh...kami percaya Allah pasti memberikan yang terbaik.
Dan saat yang ditunggu pun tiba.Semua orang penasaran dengan kebotakan suami saya.Alhamdulillah sesuai dengan keinginannya.Lahir bayi perempuan yang sehat dan gemuk.Namun entah ini peringatan atau apa sebelum sempat mencukur si ayah jatuh dari motor dalam perjalanan ke RSUD mengurus admministrasi.Sepulang menyelesaiakn administrasi, ayah menyempatkan mencukur sambil menahan rasa  sakit.







Minggu, 09 Agustus 2015

TERIMAKASIH SUDAH HADIR

Dia hadir melengkapi kebahagiaan kami.Tepat jam 02.10 tanggal 20 juli 2015 dia menyapa dunia dengan tangis renyahnya, disambut pula dengan tangis bahagia.
Saat hamil muda, Saya dan suami sepakat memberi nama Riris Himawari jika perempuan.Jika laki laki kami beri nama Kenichi Akbar.Riris berasal dari kata "Iris" yang berarti Dewi pelangi dalam bahasa Yunani.Menurut yang saya baca, ialah dewi yang membawa kabar bahagia.Sedang Himawari berasal dari bahasa Jepang yang berarti Bunga Matahari.Bunga matahari adalah lambang keceriaan dan kesetiaan.Ya..Bunga Matahari selalu setia mengikuti Matahari.Harapan kami sebagai calon orang tua semoga menjadi anak perempuan yang selalu bahagia dan mempunyai hidup yang berwarna.Menjadi perempuan yang setia pada Tuhanya yaitu Allah swt.
Suami mempunyai keninginan jika nanti anak kami laki laki maka mau diberi nama Ken.Setelah saya cari di internet artinya adalah anak laki laki.Sedang Ichi berasal dari bahasa Jepang yang artinya "nomor satu".Jadi Kenichi adalah anak laki laki pertama.Sedang Akbar adalah Besar.Kami sengaja menyiapkan dua nama laki laki dan perempuan karena kami tidak menanyakan jenis kelamin calon debay saat USG.
Lebaran pertama saya sudah merasakan sakit di perut seperti sakit datang bulan," mungkinkah ini pertanda?Lebaran tahun ini saya tak bisa kemana mana.Berjalan pun dengan susah payah, kaki kiri seperti terkilir.Hal ini sudah saya rasakan diminggu minggu terakhir.
Sehari menjelang lebaran entah kenapa, ibu mertua tiba tiba sakit.Beliau merasakan sakit yang amat sangat pada bagian perut dan punggungnya.Biasanya beliau yang paling antusias untuk menyambut lebaran.Apalagi sore menjelang takbiran biasanya diadakan buka bersama di mushola dengan nasi kenduri.Di tambah anak nomor duanya akan mudik jadi dipastikan ada menu tambahan.Rencana kami akan masak opor dan sambal goreng kentang.
Dengan kemapuan seadanya dan gaya yang luar biasa.Perut besar dan jalan yang penuh perjuangan, saya mencoba untuk memasak menu satu demi satu.Dari pagi hari sampai magrib saya masih berkutat di dapur.Alhamdulillah sigendut (panggilan kami untuk calon debay) anteng diperut.Mau bagaimana lagi?lelahnya dobel pastinya.Beruntung suami setia mau bantuin di dapur.
Malam harinya saya masih sempat di ajak suami melihat takbir keliling yang luarbiasa ramai.Sedang esok paginya saya memilih dirumah .Ramadhan tahun ini dilewati tanpa sholat idulfitri.
Sekitar jam 09.00 pagi saya dan suami bertolak ke rumah orang tua saya.Disana pun saya hanya di rumah.Sekitar jam 3.00 sore mulai terasa sakit diperut, seperti ditarik dan diremas.
Semakin sore semakin tambah sakitnya dan semakin sering.Malam hari saya sudah susah tidur.Jam 23.00 saya ke kamar mandi untuk buang air kecil dan ada lendir dan sedikit darah.Seorang kakak ipar bertanya "Apa ues rep lahiran?"Saya menjawab "Mas, ini udah keluar lendir dan darah".Sontak diapun panik dan membangunkan suami saya. Sedang suami saya masih tenang tenang saja.
Bermula dari kepanikan kakak ipar kami pun bertolak ke bidan terdekat, kebetulan bidan ini juga tempat dimana saya sering periksa.Sampai disana bidanya tutup.Biasanya Bidan Sri buka 24 jam.Usut punya usut orang tua beliau sedang sakit dan dirawar di RS.
Kemudian kami mencoba ke bidan yang lebih dekat, ternyata tidak mau membuka pintu gerbangnya.Karena sudah terlanjur dijalan kamipun pergi ke salah satu rumah bersalin atas saran seorang teman yang ikut mengantar.Sampai disana pun tak ada dokter yang berjaga.Dari saran satpam penjaga kami disarankan langsung ke RSUD wonosari, insaallah sampai disana pasti ditangani.
Dengan motor ceking kami meluncur ke RSUD, ditemani seorang teman, kakak ipar dan ibu mertua.Sampai disana sekitar jam 11.30.Kemudian diperiksa oleh seorsng bidan, ternyata masih pembukaan pertama.
Hingga pagi hari masih saja pembukaan satu.Seorang dokter mengatakan jika jam 9.00 belum ada perkembangan maka akan di pacu.Dan benar saja sampai jam 11.00 siang belum ada kemajuan.Atas persetujuan suami, dokter memasang infus untuk memacu.
Hawa panas dan gerah, keringat keluar banyak.Atas saran kakak ipar saya di suruh minum yang banyak terutama salah satu minuman berisotonik.Mamak, ibu mertua dan suami sabar menunggu sambil berdoa.Saya juga melafalkan doa menjelang melahirkan sambil menahan nyeri.
Sore hari tak ada banyak kemajuan baru pembukaan 2."Ya...Allah...kenapa kuk lama??"Salah apa saya , mohon ampunanMu"begitu fikir saya.Jam 19.00 alhamdulillah pecah ketuban, kemabali di cek dan masih pembukaan empat.Masih lama menuju 10.Sabar...begitu suami mengingatkan.Beruntung mempunyai suami yang pembawanya tenang dan menenangkan, walau sebenarnya ada rasa khawatir dan takut.
Dini hari mulai lebih sering sakit dan tambah sakit.Keringat semakin banyak dan semakin panas.Tapi hawa ngantuk juga melanda.Seorang saudara yang sabar menemani dari sore hari melarang saya tidur (sebut saja Mak Tini) .Tapi mata tak tahan lagi, sekejap tidur sekejap terbangun oleh rasa sakit.Kasihan Mak Tini, setiap rasa sakit melanda saya meminjam tanganya untuk saya pegangi.Kadang tangan suami saya.
Ada dorongan yang kuat, seolah ingin cepat keluar.Rasa sakit makin bertambah cepat.Sekitar jam dua pagi saya di bawa ke ruang bersalin di temani mak Tini.Saya tau suami tak kuat menemani saya, tak apa.Dua orang bidan membantu saya.Sedang mak Tini selalu memberi semangat.
Alhamdulillah selang 15 menit lahirlah bayi mungil perempuan dengan BB 3.490 gr dan panjang 48 cm.Keluarga yang diluar merasa lega, bayi yang di tunggu tunggu dari malam minggu akhirnya hadir menyapa .Saya pun merasa lega dan bersyukur.Mak Tini memeluk saya sambil berkata "Lin....koe ayu tenan...,"sambil berlinang air mata.
Tak berapa lama setelah bayi dibersihkan, adik saya masuk untuk mengadzani.Sebenarnya berharap agar suami yang melakukanya.Tapi ternyata dia sudah lemas duluan dan gak kuat melihat saya merintih kesakitan.
Terimaksih untuk suami saya yang sabar.Terimakasih  untuk mamak dan ibu mertua yang rela hati menemani.Terimaksih mak Tini, terimakasih untuk saudara dan tetangga yang banyak 
memberi doa.






Rabu, 12 November 2014

KETUPAT DIRUJAK? Benarkah?

Kemarin ditempat saya tinggal bertepatan dengan GUMBREG .Apakah itu?Adalah salah satu tradisi mendoakan binatang peliharaan terutama sapi.Orang jawa bilang netu binatang.Yang tidak mempunyai binatang peliharan sebenarnya juga boleh.Berharap agar sapi sapi peliharaan sehat, gemuk dan berguna bagi pemiliknya kelak.


Namun tradisi Gumbreg sudah mulai pudar.Sudah tak banyak yang melakukannya.Semasa kecil saya tradisi ini yang paling kami sukai.Kenapa? Adalah ajang untuk seru seruan bersama teman.Bisanya setiap sore hari sehabis Magrib kami anak anak kecil mulai bersiap.Menyiapkan Ceting (tempat nasi) atau baskom juga bisa.Kamipun berkumpul dan memulai perjalanan kami dari satu rumah ke rumah yang lain."Surak..surak...yooo..."kamipun berteriak riang.Setiap rumah yang mempunyai sapi biasanya menyediakan tumpeng nasi putih dengan lauknya gudangan dan jangan lombok.Ada pula yang menyediakan ketan dan tak lupa ketupat adalah wajib.Haha...kamipun sambil  makan dan bersorak karena tempat nasi kami sudah mulai penuh.Sungguh prihatin bila anak jaman sekarang tidak melewati masa ini.

Terus apa hubunganya Gumbreg dengan postingan kali ini? Ada dunk pastinya, tadi kan sudah sempat disebut tuh ketupat.Kebetulan saya sedang dirumah ibu mertua (simbok).Hari masih pagi yah..kira kira jam 08.00 ada tetangga yang main kerumah.Sedangkan saya masih sibuk bebenah.Simbok pun menemui mereka."Ah...ternyata hari ini Gumbreg Na..."kata beliau kepada saya.Ternyata mereka datang kerumah untuk minta tolong dibuatkan ketupat buat acara gumbreg itu.Benarlah mereka datang kesini lha wong Simbok itu jago membuat bungkus ketupat.

Sayapun ikut nimbrung setelah selesai bebenah.Pernah belajar membuat bungkus ketupat dari Bapak.Tapi susah dan menyerah.Namun kemarin saya berusaha untuk belajar dari Simbok dan akhirny saya bisa membuat salah satu bentuk ketupat, senangnya.Semoga lain waktu masih bisa mengulanginya.

Karena Simbok tidak memelihara sapi maka kamipun tidak  ikutan Gumbregan.Namun beliau tetap ingin memasak ketupat buat saya.Kamipun membuat bungkus ketupat lagi karena yang tadi sudah dibawa beberapa orang.Alhamdulillah...untung belum jadi masak ketupat karena sore hari kami dapat kiriman nasi dan ketupat dari tetangga yang  dibuatkan ketupat.Hore...

Namun kemarin kita belum sempat memakan ketupatnya.Untung kemarin ketupatnya dikukus lagi sehingga tidak basi.Setahu saya  ketupat biasanya di jadikan ketupat sayur.Kuah santan yang dibumbui sedemikian rupa dimasak dengan irisan labu dan potongan kacang.Bisa juga jadi teman makan opor kalau lebaran.Satu lagi Ketoprak (kalau di Jakarta) potongan ketupat disiram bumbu kacang yang gurih terus diberi toping potongan tahu, tempe goreng, tauge, irisan kubis dan kerupuk.

Tapi berbeda dengan Ibu Mertua.Siang tadi beliau meracik bumbu khusus.Entahlah  bentuknya mirip ketoprak tapi rasanya sepeeti rujak.Hmmm...tapi nikmat bangeet...yummy.Baru kali ini makan RUJAK KETUPAT.Lain kali saya pengen coba resep ini.Wah....harus banyak belajar dari beliau mancam macam Resep Sambal.Juara banget sambal racikan beliau dari sambal bawang  yang yahuud, sambel terong, pencok dan kali ini  sambal rujak buat ketupat.



CATATAN
garam, lombok, gula jawa sedikit
Kencur, daun jeruk, ulek tambah sedikit kecap.



Senin, 10 November 2014

KETAGIHAN SAMBAL BAWANG

Sudah beberapa hari ini, lagi doyan banget sama yang namanya SAMBAL BAWANG.Padahal biasanya males banget sama sambal yang satu ini.Entah kenapa dengan lidah saya kali ini.Beberapa minggu yang lalupun saya sempat berobat gara gara makan pedas dan mag saya kambuh.Pengenya makan apapun menu sambal ini gak boleh ketinggalan.Mantab banget nasi anget sambil nyolek sambel pake kerupuk.Alamaak...mantapnya luar biasa serasa gak ada yang ngalahin.Hanya saja sambal buatan saya gak mantab, selalu saja cemplang (rasanya gak karuan).

Terus..kenapa saya masih doyan sambal bawangw?Ceritanya Simbok (ibu mertua) bikin sambel bawang buat teman lauk.Tadinya biasa saja dengan sambal ini.Kemudian kami makan malam bersama.Pertama nyolek sedikit, sedikit lagi sampai tak menghitung lagi. Sambal bawang yang paling jozz yang pernah saya makan.

Sejak malam itu saya ketagihan dengan sambal bawang mertua.Setiap hari saya minta tolong untuk di buatkan sambal bawang.Beliaupun bersedia membuatkanya untuk saya.Besyukur sekali mempunyai mertua yang baik hati.Setiap kali makan pake sambal bawang mertua bisa merem melek dan gelengin kepala, berasa nikamat banget samapai ke hati (lebay).

Menurut cerita beliau ternyata tak hanya saya yang tergila gila dengan sambal racikan beliau.Bahkan keponakan beliau dari kecil selalu meminta diracikkan .Katanya hanya lauk sambal bawang dan ditemani segelas teh panas.Bahkan menurut cerita beliau ada seorang yang hanya ingin di buatkan sambal oleh beliau dan tak mau yang lain.Padahal di tempat hajatan itu banyak ibu ibu yang lain.Sebegitu mengenanya di lidah dan di hati seseorang.



Sambal Bawang  Mertua



Sebagian atau mungkin lebih banyak orang di desa saya menyukai yang namanya sambal bawang.Cocok sekali dimakan beramai ramai apalagi dengan thiwul.Bisa ditemani juga suka dengan lalapan mentah atau matang.Seperti kacang panjang, terong lalap dan timun .Sedangkan rebusan daun singkong, daun pepaya dan bayam juga mantab untuk lalapan.Bahkan tempe goreng dan kerupuk pun lebih asyik dicolekin ke sambal bawang.

Hayo...siapa yang gak suka sambal bawang? Perpaduan cabai dan bawang yang pas bisa menggoyang lidah.Sepertinya saya harus belajar dari Simbok.;)



Kamis, 06 November 2014

Disini BRANGKAL, Kalau disana...?

Beberapa hari yang lalu ibu mertua sedang asik ngobrol di teras tetangga panggil saja Siwo (bibi).Kemudian beliau memanggil saya untuk gabung.Sayapun menyusul bergabung.
"Cobain ini mantab!,"kata simbok.Kemudian saya mencicipi camilan berwarna cokelat kekuningan dengan bintik kacang kedelai.Dan...hmmm rasanya gurih krius...krius...empuk didalam,mantab surantab.

"Namanya BRANGKAL,"kata siwo.Baru pertama kalinya saya mendengar nama camilan yang aneh ini.Walaupun saya sudah pernah menikmati camilan ini masa kecil dulu.Entah sudah berapa tahun tak menemukan makanan ini lagi.Dulu kala mamak pernah membuat makanan ini.Terbuat dari gaplek yang ditumbuk kasar. Mamak menumbuknya sendiri dilesung.Kebetulan nenek mempunyai lesung panjang dan besar, yang sudah berumur puluhan tahun.

Sepertinya makanan ini sudah jarang dibuat oleh masyarakat di desa saya.Di pasar tradisionalpun sudah jarang ditemui.Konon dari cerita beberapa orang tua, makanan ini selain menjadi camilan dulu juga digunakan sebagai lauk."Nasinya tiwul lauknya juga dari gaplek,"kisah seorang nenek (Jaman larang pangan).

Aha...saya jadi kepengen bikin sendiri.Tapi bagaimana cara membuatnya, tanya ibu mertua aja.

Akhirnya demi keinginan saya ini beliau kemarin menumbuk gaplek di lesung.Ditumbuk kasar tapi kecil kecil, mendekati halus.
Malamnya beliau merendam kacang tolo (Kedelai juga bisa).Konon dulu orang orang lebih suka kacang tolo sebagai campuranya.

Nah...pagi tadi kami beraksi.Saya meracik bumbunya di bantu beliau.Kemudian beliau memarut kelapa.Campur deh semua bahan dan bumbu kemudian diuleni dengan air hangat.Bentuk pipih dan goreng sampai kecokelatan .Resep bisa dilihat di #reseplinakuw@blogspot.com

Kebetulan ibu mertua jago bikin sambel bawang.Saya minra tolong untuk meracikkannya.Aha...pasti MABTAB SURANTAB brangkalnya di colekin ke sambel bawang yang nyuzzz ini.


Setelah selesai menggoreng, Simbok memanggil beberapa tetangga yang sedang sibuk diladang.Sedangkan saya membuatkan kopi dan menghidangkan camilan ini untuk sarapan suami.Kemudian simbok dan tetangga wedhangan dengan teh hangat dan BRANGKAL krius.Enaknya Kebersamaan dengan WEDHANGAN.





Selasa, 28 Oktober 2014

TERNYATA DIA THO...

Tepat sudah 10 hari saya mengakhiri masa lajang di usia saya yang menginjak 27tahun.Saatnya memulai babak baru yaitu menjadi istri.Bahagia memang akhirnya dapat menemukan tempat melabuhkan hati, fikiran dan raga.Tapi masih banyak yang harus dipelajari karena ini bukan hal yang mudah.10 hari itu belum apa-apa belum ada apa pula.Semoga Allah selalu membimbing saya untuk menjadi istri dan ibu rumah tangga yang baik.

Gundah memang saat melihat teman-teman saya satu persatu meninggalkan saya karena sudah dijemput pangeranya.Selalu bertanya "Aku kapan, ya Allah? Aku juga ingin".Benar memang, saya sudah ada calon, tapi apakah benar dia calon yang disiapkan untuk saya? Sungguh meragukan yang namanya hubungan "PACARAN".

Namun entah kenapa saya bertahan dengan satu orang pria ini? Beberapa tahun menjalin hubungan jarak jauh.Hah...jarak jauh? Ya ..benar..hampir 4 tahun kami menjalin hubungan ini, pertemanan yang saling menasehati.Dia di Gunungkidul sedang saya di Tangerang.Sesekali bertemu saat saya cuti kerja dan pulang kampung.Pertemuan kami pun bisa dihitung dengan jari (ibaratnya) karena saya hanya bisa pulang kampung maksimal 2 kali dalam setahun.Seminggu di rumah tak banyak waktu bisa bersama, karena lebih utama buat orang tua.


"Sungguh ajaib, jodoh itu", kata seseorang.Dan memang benar menurut saya.Seorang sahabat saya bernama Echa mengenalkan saya pada seorang pria dan itu sodaranya.Saat dia pulang kampung bertemulah dia dengan omnya ini (belum tua banget cie).Dan mas mas ini minta nomor HP saya.Kamipun saling berkenalan, usut punya usut ternyata kami satu alumni SMP N 1 PLAYEN.Konon dia adalah kakak kelas saya.Ajaibnya 2 tahun satu sekolahan belum pernah saya melihat wajahnya, tak kenal pula namanya.Suryatno? Siapa kakak kelas saya ini?

"Ya...Tuhan...jauh-jauh gue ke Tangerang, taunya jodohnya gak jauh dari kampung halaman".Hanya Tuhan yang tau rencana ini, disiapkan sebaik mungkin menjadi hadiah dalam hidup saya.Syukur...jodohnya gak jauh-jauh amat, jadi bisa dekat dengan orang tua kedua belah pihak.Hingga saudara dan tetangga terheran heran dengan cerita kami."Kuk bisa?"kata mereka.

Walaupun saya anak pertama dan dia anak bontot, bukan berarti dia yang manja justru sebaliknya.Biasanya dia yang diemong (diasuh) dia jadi mengasuh karena dia jadi anak pertama dikeluarga orangtua saya.Sosoknya yang sabar itu membuat jatuh hati.Tak hanya sabar mengadapi saya yang keras kepala  tapi juga kerasnya kehidupan.Dia sudah ditinggal ayahnya sejak kelas 2 SD.Hidup bersma 2 orang kakaknya dan ibu yang baik hatinya dan kuat membesarkan anak anaknya tanpa suami.Hingga dia memilih untuk tidak melanjutkan sekolah karena tidak sanggup melihat ibunya bersusah payah dengan tubuh mungillnya.

Alhamdulillah...puji syukur tak habis kami panjatkan.Allah telah melancarkan rencana kami   untuk melangsungkan akad nikah di kediaman orang tua saya di dusun Gerjo kecamatan Paliyan.Tepat jam 09.00 pagi tanggal 19 Oktober 2014 ikrar itu dia ucapakan dengan lantang "Kula tampi nikahipun Lina Kurniawati kange kulo, kanthi mas kawin kasebat, kontan".Cukup sekali dan sah...Amiin...semoga membawa berkah pernikahan kami ini.



Terimkasih kepada orang tua kami, karena mereka kami ada di dunia ini.Terimakasih telah merawat kami hingga dewasa.Berapapun nominalnya tak dapat dibayar apa yang telah beliau berikan kepada kami.Maafkan kami  bila sebagai anak sering mengecewakan.Maafkan kami bila belum bisa membahagiakan.Sungguh...engkaulah orang tua terbaik di dunia ini.Dan doakan kami, semoga kami selalu dalam lindungan Allah Swt, Amiin.



Terimkasih  pada saudara, tetangga dan teman-teman yang hadir dalam acara pernikahan kami.Terimaksih atas doa doanya untuk kami.Terimakasih telah meluangkan waktu,tenaga dan fikiran untuk melancarkan acara dari tanggal 16-19 Oktober 2014.Semoga Allah selalu bersama kita.Amiin...ya Rob..




Matur suwun,
Lina & Srondot